Committee of
Sponsoring Organization of The Treadway Commission atau
yang lebih dikenal dengan COSO merupakan inisiatif bersama dari
lima
organisasi profesional sektor swasta yaitu
:
- American Accounting Association
- American Institute of CPAs (AICPA)
- Financial Executives International
- The Association of Accountants and Financial Professionals in Business
- The Institute of International Auditors
COSO mendedikasikan
untuk menyediakan kepemimpinan pemikiran melalui
pengembangan
kerangka kerja dan pedoman manajemen risiko
perusahaan,
pengendalian internal dan
pencegahan
penipuan dan berdiri pada tahun 1985.
Walaupun disponsori oleh 5 professional
association, tapi pada dasarnya komisi ini bersifat independen dan orang-orang
yang duduk di dalamnya berasal dari beragam kalangan: industri, akuntan publik,
Bursa Efek, dan investor. Nama ‘Treadway’ sendiri berasal dari nama ketua
pertamanya yaitu James C. Treadway, Jr.
Adapun Visi dan Misi adalah sebagai
berikut
Misi
Komite Sponsoring Organisasi '(COSO)
misinya adalah untuk memberikan pemikiran kepemimpinan melalui pengembangan
kerangka kerja yang komprehensif dan pedoman manajemen risiko perusahaan,
pengendalian internal dan pencegahan penipuan yang dirancang untuk meningkatkan
kinerja organisasi dan pemerintahan dan untuk mengurangi
tingkat kecurangan dalam organisasi.
Visi
Visi COSO adalah untuk menjadi pemimpin
pemikiran yang diakui di pasar global pada pengembangan bimbingan di bidang
risiko dan kontrol yang memungkinkan tata kelola organisasi yang baik dan
pengurangan penipuan.
Pada tahun 1992 COSO
mengeluarkan definisikan
tentang pengendalian
intern sebagai berikut: Internal control is
process, affected by entility’s board of directors, management and other
personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement
of objectives in the following categories:
- Effectiveness and efficiency of operations
- Realibillty of Financial Reporting
- Compliance with Applicable laws and regulations
Atau terjemahan bebasnya adalah sebagai
berikut : sistem pengendalian internal merupakan suatu proses yang melibatkan
dewan komisaris, manajemen, dan personil lain, yang dirancang untuk memberikan
keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut ini:
- Efektivitas dan efisiensi operasi
- Keandalan pelaporan keuangan
- Kepetuhan kerhadap hukum dan peraturan yang berlaku).
Menurut
COSO framework, Internal control terdiri dari 5 komponen yang saling terkait,
yaitu:
- Lingkungan pengendalian (control environment). Faktor-faktor lingkungan pengendalian mencakup integritas, nilai etis, dan kompetensi dari orang dan entitas, filosofi manajemen dan gaya operasi, cara manajemen memberikan otoritas dan tanggung jawab serta mengorganisasikan dan mengembangkan orangnya, perhatian dan pengarahan yang diberikan oleh board.
- Penaksiran risiko (risk assessment). Mekanisme yang ditetapkan untuk mengindentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko-risiko yang berkaitan dengan berbagai aktivitas di mana organisasi beroperasi.
- Aktivitas pengendalian (control activities). Pelaksanaan dari kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang ditetapkan oleh manajemen untuk membantu memastikan bahwa tujuan dapat tercapai.
- Informasi dan komunikasi (informasi and communication). Sistem yang memungkinkan orang atau entitas, memperoleh dan menukar informasi yang diperlukan untuk melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan operasinya.
- Pemantauan (monitoring). Sistem pengendalian internal perlu dipantau, proses ini bertujuan untuk menilai mutu kinerja sistem sepanjang waktu. Ini dijalankan melalui aktivitas pemantauan yang terus-menerus, evaluasi yang terpisah atau kombinasi dari keduanya.

- Internal Environment
- Objective Setting
- Event Identification
- Risk Assessment
- Risk Response
- Control Activities
- Information and Communication
- Monitoring
Tujuan utama Enterprise
Risk Management (ERM) adalah untuk meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan di seluruh organisasi. ERM Pelaksana dapat tampak seperti tugas yang
menakutkan tetapi ketika satu mendapatkan pemahaman tentang apa itu, dan
kemudian menjadi lebih mudah untuk memahami bagaimana hal itu dapat
diimplementasikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar